Untuk meminimalkan penggunaan pasir sungai sebagai material campuran beton, peneliti memanfaatkan pasir pantai sebagai alternatif pengganti angregat halus pada beton. Memilih kota Parepare sebagai salah satu tempat yang dapat dimanfaatkan sumber alamnya karena daerah tersebut terdapat banyak pesisir pantai yang memiliki jumlah pasir yang cukup untuk dijadikan bahan pertimbangan penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan 2 pengujian, yaitu pengujian kuat tekan beton dan kuat tekan mortar. Pengujian beton menggunakan silinder diameter 10 cm dan 20 cm dengan jumlah sampel masing•masing 15 buah setiap variasi. Terdapat 3 variasi untuk mengatahui perbandingan kuat tekan beton, variasi (PS) 100% pasir sungai, variasi (PSP) 50% pasir sungai dan 50% pasir pantai, serta variasi (PP) 100% pasir pantai. Pengujian mortar menggunakan benda uji ukuran 5 x 5 cm dengan jumlah masing•masing 6 buah setiap variasi. Terdapat 2 variasi dalam pengujian mortar, yaitu variasi (PS) 100% pasir sungai dan (PP) 100% pasir pantai.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasir sungai memiliki kuat tekan lebih tinggi dibanding pasir pantai. Kuat tekan pasir pantai telah mencapai kuat tekan rencana, namun masih sulit untuk dibanding•bandingkan dengan pasir sungai karena dari segi karakteristik agregat sudah berbeda.