Perawatan adalah perlakuan terhadap beton setelah dibongkar dari bekisting, kondisi perawatan di lapangan berbeda dengan perawatan di laboratorium sehingga akan mempengaruhi kuat tekan beton. Dalam kaitan ini diadakan, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode perawatan di laboratorium dengan metode perawatan di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sampel silinder beton diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Jumlah sampel masing-masing 20 buah setiap variasi.
Perawatan benda uji terbagi atas tiga variasi yaitu metode perawatan laboratorium perendaman (RE) dengan merendam sampel sampai umur 7 hari dan 28 hari, metode perawatan lapangan penutup plastik (PW) dengan membalut sampel selama 7 hari di waktu yang sama, dan metode perawatan lapangan penutup kain basah (KN) dengan membalut hingga menutupi seluruh area sampel setelah dibuka dari cetakan, kemudian sampel beton diuji pada umur 7 hari dan 28 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kuat tekan rata-rata dari umur 7 hari ke 28 hari pada perawatan perendaman (RE) yaitu sebesar 95,26%, perawatan penutup plastik (PW) sebesar 73,21%, perawatan penutup kain basah 75,27% dan perawatan penutup kain basah (KN) unggul di umur 7 hari, sedangkan metode perawatan lapangan penutup plastik (PW) mengalami penurunan sebesar 11,24% dan KN sebesar 4,13% dibandingkan metode perawatan laboratorium RE di umur 28 hari.