Search for collections on PNUP Repository

Desain dan Implementasi Ekstraktor Preservasi Alami Terintegrasi IoT Dari Kombinasi Kayu Sepang (Caesalpinia sappan L.) dan Limbah Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.) sebagai Edible Coating Alami Kaya Antioksidan Dalam Meningkatkan Shelf Life Buah Pisang Lokal

Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar and Mukhsen, Muh. Iqbal and Damayanti, Jeanne Dewi Desain dan Implementasi Ekstraktor Preservasi Alami Terintegrasi IoT Dari Kombinasi Kayu Sepang (Caesalpinia sappan L.) dan Limbah Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.) sebagai Edible Coating Alami Kaya Antioksidan Dalam Meningkatkan Shelf Life Buah Pisang Lokal. [Experiment]

[thumbnail of Laporan Akhir Penelitian Diksi Tahun ke-1] Text (Laporan Akhir Penelitian Diksi Tahun ke-1)
PT_LAPORAN AKHIR_ANDIMUHAMADIQBALAKBARASFAR_PNUP.pdf - Accepted Version

Download (6MB)

Abstract

Produksi tanaman holtikultura terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Bone adalah buah pisang yang mencapai 29.434 ton. Namun, penanganan pasca panen terhadap buah pisang lokal masih menjadi kendala saat ini sebab shelf life yang singkat akibat sifat klimaterik pada buah pisang yang dapat mengalami pembusukan dengan cepat akibat pertumbuhan mikroba dan menyebabkan off-odor, off-tastes, pengasaman dan juga visual defects yang berujung pada penolakan oleh konsumen. Sekitar 40% dari total buah pisang adalah kulit pisang yang mengandung mineral, karbohidrat dan pektin. Pektin sangat potensial untuk dijadikan sebagai edible coating untuk melapisi permukaan buah segar yang dapat memperpanjang umur simpan pisang. Selain itu, tanaman potensial lainnya adalah tanaman sepang. Batang dan akar dari tanaman sepang mengandung plafonoid dan tannin yang berfungsi sebagai antioksidan, anti mikroba, anti fungi, anti bakteri serta anti inflamasi. Kombinasi kayu sepang dan limbah kulit pisang akan memperbaiki perfomansi kulit pisang sebagai edible coating yang dapat menjadi pelapis semipermeable melalui pengurangan respirasi sel (O2 dan CO2), laju reaksi oksidatif dan menekan populasi mikroorganisme pathogen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan desain melalui rancangan awal alat ekstraktor yang digunakan sebagai pengekstrak kayu sepang dan limbah kulit buah pisang yang menghasilkan edible coating untuk digunakan sebagai preservatives alami pada buah pisang lokal. Tahapan selanjutnya adalah analisis hasil edible coating melalui aplikasi pada sampel buah melalui uji visual umur simpan (shelf life), uji organoleptik, uji aktivitas antioksidan (IC50) dan uji sensoris pada buah pisang sebagai bentuk efektifitas kinerja edible coating pada buah pisang. Selain itu, dilakukan pula pengujian efisiensi alat ekstraktor yang diasosiakan dengan hasil pengujian dan analisis umur simpan buah pisang. Hasil riset yang diperoleh untuk tahun pertama adalah adanya prototipe alat ekstraktor serta implementasi dan serah terima peralatan ekstraktor preservasi alami kepada mitra pengguna. Hasil pengujian karakterisasi larutan edible coating dan pektin dari limbah kulit pisang menunjukkan hasil sesuai standar International Pectin Producer Association (IPPA) yang merujuk pada Standar Chemical Codex dimana kadar air, kadar abu dan rendeman telah sesuai dengan IPPA masing-masing kurang dari 12% dengan kadar air berkisar 7,28%-8,37%, kadar abu dibawah dari 1% dengan kandungan abu berkisar 0,24%-0,36% serta rendeman berkisar 5,17%-10,78%. Karakterisasi pektin diperoleh pula Berat Ekivalen berkisar 2998,7-5260,2 mg, Kadar Metoksil dengan range 3,07%-4,12%, Kadar Galakturonat 72,60352%-79,9603% serta Derajat Esterifikasi yaitu 24,01%-29,25% telah sesuai standar IPPA. Analisa aktivitas antioksidan diperoleh IC50 pada waktu ekstraksi 80 menit dengan suhu 70oC yaitu 1,74 ppm dengan aktivitas sangat kuat. Hasil pengujian BET Surface Area untuk pektin limbah kulit pisang diperoleh luas permukaan pori yaitu 229,820 m2/g serta luas permukaan ketika proses adsorpsi adalah 288,741 m2/g dan proses desoprsi adalah 300,862 m2/g. Hasil uji organoleptis diperoleh rata-rata kemampuan daya hambat klimaterik hingga 17 hari dimana lebih lam dibandingkan waktu distribusi dari awal petik hingga ke tangan konsumen yang menunjukkan edible coating yang dihasilkan adalah sangat efektif untuk mempepanjang shelf life buah pisang local mitra pengguna. Penelitian ini diharapkan akan membantu petani pisang lokal untuk mengurangi kerugian akibat klimaterik buah pisang melalui pemanfaatan edible coating organik sehingga meningkatkan competitive advantage petani buah pisang lokal. Tahapan lanjutan untuk tahun kedua adalah melakukan Analisa efisiensi terhadap peralatan dan akan melakukan serangkaian kegiatan analisis lab dari hasil edible coating serta pektin yang dihasilkan oleh mitra pengguna.

Item Type: Experiment
Subjects: Q Science > QD Chemistry
S Agriculture > S Agriculture (General)
T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D4 Teknologi Rekayasa Kimia Berkelanjutan
Depositing User: ANDI MUHAMAD IQBAL AKBAR ASFAR
Date Deposited: 16 Aug 2024 06:27
Last Modified: 16 Aug 2024 06:27
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/9081

Actions (login required)

View Item
View Item