Indonesia adalah satu-satunya negara dengan sumber energi yang baru dikembangkan. Konsep yang paling membingungkan adalah energi matahari. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara berkembang dengan kebutuhan energi yang tinggi. Jika dibandingkan dengan energi bahan bakar fosil, energi baru memiliki banyak keunggulan. Di Indonesia, total kapasitas energi lebih besar dari 200.000 MW. Selain itu, teknologi yang saat ini digunakan baru mencapai 150 MW, atau 0,08 persen dari potensinya. Indonesia harus menjadi satu-satunya negara yang mampu menggunakan energi baru dan berkembang dalam skala global karena potensinya yang sangat besar (Kementerian ESDM, 2021). PVSyst adalah Perangkat Lunak yang diperlukan untuk pengarsipan data jangka panjang. PVSyst memiliki kemampuan utama untuk menekan angka yang dibutuhkan untuk eksploitasi PLTS. Namun, tidak semua data dari analisis PVSYST dimasukkan dalam penelitian ini. Sebelum mulai menggunakan sistem, sangat penting untuk meninjau keadaan dan fungsi dari setiap komponen. Namun sebelum mulai bekerja, seseorang harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang aman dan etis. Memanfaatkan dan mempelajari buku manual perangkat dan panduan pengoperasian yang tersedia di setiap lokasi PLTS untuk meningkatkan pemahaman dan produktivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa sistem PLTS hibrida memiliki kapasitas untuk mengurangi konsumsi energi secara konsisten. Hal ini penting untuk mencegah listeria, yang dapat meningkatkan aktivitas rumah tangga sekaligus menurunkan konsumsi energi. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi energi, serta mengidentifikasi spesifikasi teknis dan ekonomis komponen PLTS seperti panel surya, inverter, dan baterai yang sesuai untuk digunakan di Gedung Administrasi PNUP. Kinerja sistem PLTS dapat dioptimalkan dengan pemilihan komponen yang efisien dan handal. Penempatan Efisien Panel Surya adalah penentuan lokasi yang ada di Gedung Administrasi PNUP untuk menangkap sinar matahari dengan efisien pada siang hari. Efisiensi pemompaan dapat ditingkatkan dengan menempatkan lokasi yang sesuai. Berdasarkan hasil pengujian array yang telah dilakukan di Gedung AD PNUP, Dengan kWh produksi energi listrik tahunan PLTS sebesar 20.440 kWh. Untuk arus kas keluar tahunan PLTS ditentukan berdasarkan biaya pemeliharaan dan operasional tahunan PLTS. Untuk tahun pertama dengan biaya energi (COE) sebesar Rp 637/kWh maka besar arus kas masuk tahunan adalah sebesar Rp 13.020.280 Untuk arus kas keluar tahunan PLTS adalah sebesar Rp 1.076.031.
Kata Kunci : PLTS Hybrid, PLN, PvSyt, Gedung AD PNUP