Efisiensi panel surya menurun apabila terjadi kenaikan temperatur cell photo voltaic (PV) yang merupakan karakterisktik dari cell PV yang dapat merugikan produksi energi listrik. Tingkat penurunan berkisar dari 0,25%-0,5% per derajat Celcius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan temperatur pada panel surya pada saat tingkat radiasi yang tinggi yang menyebabkan temperatur cell naik, sehingga efisiensi panel surya berada pada kondisi yang optimal.

Metode teknik pendingin panel surya yang dirancang adalah dengan menggunakan heatsink-fan. Dimana heatsink sebagai pendingin pasif dikombinasikan dengan fan sebagai pendingin aktif. Heatsink dan fan tersebut diletakan pada bagian sisi belakang panel surya dan untuk membantu heat transfer dari permukaan atas panel PV ke sisi belakangnya, maka diisi thermal glue antara panel surya dengan heatsink. Untuk menghemat daya fan maka digunakan suatu mikrokontroler untuk mengontrol kipas berdasarkan setting sensor temperatur. Monitoring parameter temperatur, tegangan, dan arus menggunakan sistem digital.

Pengujiann dilakukan dengan membandingkan 2 panel PV monocrystalline daya peak 100Wp. Satu panel PV dengan sistem pendingin heatsink-fan dan yang satu panel PV tanpa sistem pendingin. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa dengan penambahan sistem pendingin heatsink-fan diperoleh penurunan temperatur permukaan rata-rata panel surya 4,3˚C-7,12˚C (10,57%-17,5%) dan peningkatan daya bersih rata-rata berkisar antara 1,07 W - 2,07 W (4,70%-16,17%) sedangkan peningkatan efisiensi rata-rata panel surya adalah 0,38%-1,24% . Untuk percobaan yang hanya menggunakan heatsink sebagai pendinginnya tanpa fan diperoleh penurunan temperatur rata-rata 2,73˚C atau 5,24% dengan peningkatan daya sebesar 0,92 W atau 17,93% dan efisiensi sebesar 0,16%.

Kata kunci: Efisiensi, panel surya, heatsink, arduino uno, pendingin pasif, dan pendingin aktif.