Di Indonesia, Kebutuhan Dan Konsumsi Energi Terfokus Pada Penggunaan Bahan Bakar Minyak Yang Cadangannya Kian Menipis, Di Sisi Lain Terdapat Sejumlah Energi Biomassa Yang Kuantitasnya Cukup Melimpah Seperti Tempurung Kelapa Yang Dapat Dibuat Menjadi Briket. Penggunaan Briket Arang Tempurung Memberikan Kontribusi Pada Pengurangan Ketergantungan Pada Bahan Bakar Minyak Dan Gas Khususnya Bagi Masyarakat Kecil Di Perkotaan Dan Pada Saat Yang Bersamaan Mendukung Pemanfaatan Sampah Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar.
Setelah Melalui Proses Pencetakan Adonan Dibutuhkan Mesin Pemotong Adonan Briket, Maka Dari Itu Penulis Melakukan Perancangan Dan Pembuatan Mesin Pemotong Adonan Briket Arang Otomatis Menggunakan Sensor Sebagai Alat Pendeteksi Untuk Memotong Adonan Briket Yang Diintegrasikan Dengan Konveyor Dengan Tujuan Penelitian Untuk Menyeragamkan Hasil Pemotongan Dengan Ukuran 40mm X 40mm Adonan Briket.
Dari Tahapan-Tahapan Perancangan Yang Dilakukan 3x Proses Pengambilan Data, Hasil Uji Coba Yang Dilakukan Didapatkan Waktu Antar Pemotongan 0,8 Detik Dengan Rata-Rata Panjang Adonan 48 Mm, Kecepatan Pemotongan 60 Mm/S Dan Rata-Rata Berat Adonan 60 Gr. Dari Hasil Pengujian Dan Perhitungan Data Yang Didapatkan Masih Belum Mencapai Parameter Penelitian Yang Direncanakan, Salah Satu Penyebab Hasil Pengujian Tidak Mencapai Parameter Penelitian Yang Direncanakan Yaitu Dikarenakan Mesin Pencetak Adonan Briket Masih Dalam Proses Perakitan Dan Perbaikan. Akibatnya, Proses Pencetakan Yang Dilakukan Secara Manual Menghasilkan Hasil Pemotongan Yang Tidak Seragam.
Adapun Spesifikasi Mesin Yang Didapatkan Seperti Sistem Transmisi Mesin Yang Digunakan Yaitu Motor Dengan Daya 1HP, Sabuk Tipe A32 Dan A64, Pulley Poros Konveyor ∅6mm, Jumlah Roller 5 Buah, Dan Ukuran Pisau Potong 350mm Dengan Ketebalan 3mm.
Kata Kunci: Briket, Konveyor, Mesin Pemotongan.