Agung Al Muqtadir and Yosef Reymond Gege Hadjon and Ferdinand Samkakai (2022) Alat Uji Tarik Serat Tunggal Digital. Diploma thesis, Politeknik Negeri ujung Pandang.
Alat Uji Tarik Serat Tunggal Digital.pdf - Accepted Version
Download (15MB)
Abstract
Dalam dunia industri pemanfaatan serat sangat banyak dimanfaatkan seperti pada
pabrik pembuatan material komposit, industri kertas, industri tekstil dan industri pembuat tali. Serat sangat baik untuk material komposit dikarenakan serat mempunyai kekuatan yang tinggi. Perkembangan komposit tidak hanya berfokus pada komposit sintesis saja tapi perkembangan komposit juga berfokus pada komposit berpenguat serat alam. Hal itu dikarenakan sifatnya yang bisa didaur ulang, sehingga dapat meminimalisir konsumsi petrokimia dan gangguan lingkungan hidup. Jika dibandingkan dengan serat gelas, serat alam tentu memiliki keunggulan lain. Komposit serat alam saat ini penggunaannya sangat banyak berbanding lurus dengan jumlahnya yang sangat banyak dan juga lebih ramah lingkungan karena serat komposit bisa terdegradasi secara alami, harganya pun lebih murah bila dibandingkan dengan serat gelas. Serat alam seperti serat sabut kelapa, abaca, serat jerami, serat sabuk bambu, serat ijuk, serat pisang, kenaf, rosella, serat nanas, dan serat alam yang lain biasanya dipergunakan sebagai material temuan yang bersifat inovatif.
Rancang Bangun Alat Uji Tarik Serat Tunggal Digital:
Dalam Pengujian dan pengambilan data dilakukan untuk mengetahui kekuatan tarik dari serat yang akan diuji, Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Nyalakan alat dengan menghubungkan kabel dengan sumber listrik. Sambungkan kabel pada force gauge menuju Komputer atau Laptop yang telah terinstal aplikasi untuk membaca tekanan yang diberikan pada spesimen. Letakkan spesimen yang akan di uji pada gripper. Setelah spesimen terpasang, gunting kertas pada bagian kiri dan kanan agar tidak memberikan tekanan pada saat pengujian. Tekan tombol On pada force gauge Tekan tombol on lalu tombol zero untuk mengosongkan angka tekanan sebelum pengujian.
Serat yang memiliki diameter yang lebih besar cenderung mendapatkan gaya tarik yang lebih besar dibandingkan dengan serat yang diameternya lebih kecil. Sebagai contoh, spesimen dengan kode SKP 10 dengan diameter 0,62 membutuhkan gaya tarik hingga 32,90 N sampai serat tersebut putus. Dibandingkan dengan spesimen dengan kode SLM 7, serat dengan diameter 0,06 ini hanya membutuhkan gaya tarik sebesar 1,70 N untuk dapat membuat serat putus. Spesimen yang mendapatkan gaya tarik terbesar adalah serat kelapa dengan kode spesimen SKP 10 sebesar 32,90 N. Adapun spesimen yang mendapatkan gaya tarik terkecil selama proses pengujian ialah lidah mertua dengan kode spesimen SLM 6 sebesar 1,30 N. Setelah dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai tegangan tarik, terlihat bahwa serat lidah mertua rata-rata memiliki nilai tegangan tarik yang lebih tinggi dibandingan dengan serat kelapa yang mempunyai diameter dan gaya tarik yang lebih besar dari serat lidah mertua.
Kata Kunci: Serat Tunggal Digital, Dimensi, ,Kecepatan Tarikan, Beban Terbaca.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Jurusan Teknik Mesin > D4 Teknik Manufaktur |
Depositing User: | B.J.H Library PNUP |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 06:19 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 06:19 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8181 |