Industri alat berat berperan dalam menopang kegiatan-kegiatan di sektor pertambangan, kehutanan, perkebunan, pertanian, dan pembangunan infrastruktur. Pesatnya pembangunan infrastruktur maupun eksplorasi sumber daya alam berjalan seiring dengan meningkatnya produktivitas industri alat berat. Disamping meningkatkan produktivitas, industri alat berat juga berlomba-lomba menciptakan teknologi yang tepat untuk tiap-tiap unit alat berat.
Keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan sulit di lapangan menuntut industri alat berat untuk terus mengembangkan teknologi agar dapat menunjang operasional dan membantu mengembangkan suatu perusahaan yang memerlukan alat berat sehingga meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Selain itu, teknologi yang ditawarkan industri alat berat akan mencerminkan kekuatan industri tersebut dalam mencapai tujuan. Namun, teknologi yang terus dikembangkan industri alat berat tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan tidak selalu compatible atau sesuai dengan kondisi di lapangan. Aspek keamanan, kenyamanan, dan kemudahan aksesibilitas pun masih luput oleh perusahaan industri alat berat. Contohnya dalam proses jump starting.
Selama ini, proses jump starting masih menjadi kendala pada saat terjadi low pada baterai unit dan bisa mengakibatkan unit tersebut tidak bisa dioperasikan sehingga waktu pekerjaan menjadi lama.
Bengkel perawatan alat berat Politeknik Negeri Ujung Pandang sendiri belum memiliki alat jump starting.