Pada umumnya, pemasangan PLTS Rooftop hanya mempertimbangkan
kapasitas daya yang ingin dipasang dan luas area atap yang tersedia dan tidak
mempertimbangkan jenis material atap tempat pemasangan. Sementara itu atap
rumah memiliki daya serap pancaran sinar matahari maupun sifat termal yang
berbeda tergantung pada jenis material atap. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengamati karakteristik temperatur antara panel surya dan atap dari 5 jenis
material, yaitu genteng tanah liat, genteng keramik, atap asbes, atap seng, dan atap
spandek. Pada penelitian ini akan diamati pengaruh ketinggian antara panel surya
dan atap terhadap temperaturnya serta pengaruhnya terhadap efisiensi panel surya.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Voltmeter dan Amperemeter
Data Logger untuk merekam data pengukuran tegangan dan kuat arus, TC-08
Thermocouple Data Logger untuk merekam data pengukuran temperatur, Solar
Power Meter Model SPM-1116SD digunakan untuk mengukur jumlah radiasi
matahari yang dipancarkan solar simulator mengenai panel surya dan kabel sebagai
alat penghubung antara sensor dan sistem akuisisi data.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh karakteristik temperatur antara
panel surya dan atap (T3) berbagai jenis material memiliki pengaruh terhadap nilai
efisiensi panel surya, dimana nilai efisiensi maksimum diperoleh untuk material
genteng tanah liat pada temperatur (T3) 33,77⁰C sebesar 4,22 %, genteng keramik
pada temperatur (T3) 33,51⁰C dengan nilai efisiensi maksimum sebesar 5,69 %,
atap asbes pada temperatur (T3) 35,56⁰C, dengan nilai efisiensi maksimum sebesar
5,35 %, atap seng pada temperatur (T3) 34,02⁰C dengan nilai efisiensi maksimum
sebesar 4,67 %, dan atap spandek pada temperatur (T3) 35,16⁰C dengan nilai
efisiensi maksimum sebesar 4,53 %.
Kata kunci: PLTS Rooftop, genteng tanah liat, genteng keramik, atap asbes, atap
seng, atap spandek, efisiens