Pengeringan gabah merupakan salah satu tahap penanganan pasca panen yang bertujuan untuk mengurangi kandungan kadar air sampai batas tertentu. Pengeringan gabah oleh petani umumnya dilakukan dengan cara konvensional yaitu menjemur dengan mengandalkan cahaya matahari di lapangan terbuka. Pengeringan dengan cara ini memiliki banyak kekurangan dimana tergantung pada cuaca terutama pada saat memasuki musim hujan sehingga pengeringan memerlukan waktu yang cukup lama.
Pada kegiatan ini dirancang dan dibuat alat pengering gabah tipe rak berbahan bakar biomassa berbasis mikrokontroler dengan tujuan untuk mengetahui kinerja alat pengering, dimana proses pengeringan dilakukan sebanyak tiga kali dengan massa bahan yang sama dan variasi waktu yang berbeda selama 2 jam, 3 jam hingga 4 jam.
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai kadar air basis kering pada pengujian 2 jam yaitu rak 1 6,38 %, rak 2 5,26 %, dan rak 3 7,52 %, kemudian pengujian 3 jam yaitu rak 1 13,63 %, rak 2 12,35 %, dan rak 3 11,11 % dan pengujian 4 jam yaitu rak 1 25 %, rak 2 20,48 %, dan rak 3 23,45 %, sedangkan nilai efisiensi pada pengujian 2 jam yaitu ηbhn 2,32 % dan ηrp 5,92 %, kemudian pengujian 3 jam ηbhn 2,81 % dan ηrp 3,43 % dan pengujian 4 jam ηbhn 3,77 % dan ηrp 5,31 %. Adapun pengujian yang mendekati standar kekeringan gabah adalah pengujian 3 jam.