Permasalahan banjir yang terjadi di Kabupaten Sidrap pada umumnya dan khusunya di tiga kecamatan yaitu; Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Pitu Riawa, Kecamatan Pitu Riase yang merupakan dampak penurunan kinerja Sungai Bila. Penurunan kinerja Sungai Bila disebabkan oleh berkurangnya kapasitas sungai, pembangunan pada daerah aliran sungai, erosi tebing sungai sepanjang aliran sungai serta rusaknya beberapa tanggul. Untuk mengetahui kinerja bangunan pengendalian banjir (tanggul) Sungai Bila dibutuhkan penilaian kondisi fisik dan kinerja fungsi berdasarkan berdasrkan buku pedoman tata cara penyusunan AKNOP Sungai – Tanggul menurut Direktorat Jendral Sumber Daya Air tahun 2016. Adapun penilaian ini menunjukkan tingkat keruskan prasarana fisik dengan nilai bobot 2,35 % dari 100% menunjukkan bahwa kondisi prasarana fisik masih dalam kondisi baik sedangkan kinerja fungsi bangunan pengendalian banjir dengan nilai bobot 87,17 % dari 100% menunjukkan bahwa kinerja prasarana fungsi bangunan masih berfungsi baik. Berdasarakan hasil running apliaksi HEC-RAS dengan debit banjir rancangan Q20 th = 3929,30 m3/det , dapat diketatahui bahwa luapan terjadi di atas mercu tanggul Sungai Bila setinggi 0,2 m hingga 2,9 meter pada beberapa titik. Sehingga strategi mitigasi yang paling tepat pada Sungai Bila adalah mitigasi strukutur yaitu perbaikan tanggul yang rusak (pemeliharan preventif) dan menambah tinggi tanggul yang meluap dan yang terancam melalui kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi dengan tinggi jagaan 1,2 meter dan lebar mercu tanggul tanah 5 m. Dengan adanya mitigasi struktur ini terjadi pengurangan luas area genangan banjir pada Q2 = 23 %, Q5 = 6 %, Q10 = 3 %, dan Q20 = 3 %.