Penggunaan energi fosil sebagai bahan bakar pembangkit listrik tidak lagi efektif melihat ketersediannya makin sedikit. Solar cell adalah alat untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik merupakan tren masa kini untuk digunakan. Pembuatan modul ini agar dapat diketahui apa saja yang mempengaruhi hasil keluaran dari solar cell.

Metode pengambilan data dilakukan dengan menempatkan panel surya langsung mengenai cahaya matahari lalu mengukur keluaran dari panel surya yaitu tegangan dan arus, serta suhu lingkungan, radiasi cahaya matahari dan intensitas cahaya matahari (lux). Kemudian mengukur tegangan dan arus pada kondisi suhu panel surya dingin dan setelah 10 menit terkena sinar matahari. Pengukuran selanjutnya menggunakan cahaya lampu sorot untuk menyinari panel surya, mengukur tegangan, arus, radiasi dan intensitas cahaya lampu sorot. Tak lupa pula mengukur arus dan tegangan setelah dirangkai ke beban yang terhubung menggunakan batteray control unit (BCU), baterai, inverter, beban AC dan DC.

Dari data yang didapat menunjukkan bahwa tegangan dan arus maksimum 20,39 volt dan 0,56 ampere akan dihasilkan pada siang hari sekitar pukul 11.00-13.00. Kemudian pada kondisi suhu dingin didapati tegangan dan arus 21,54 volt dan 0,57 ampere. Setelah 10 menit tegangan dan arusnya menjadi 19,87 volt dan 0,45 ampere. Hasil lain menggunakan lampu sorot yaitu 20,13 volt dan 0,17 ampere dengan radiasi dan intensitas cahaya lampu sorot yaitu 1.000 Watt/m^2 dan 10.200 Lux. Ini membuktikan tegangan keluaran dipengaruhi oleh suhu dan arus keluaran dipengaruhi oleh intensitas cahaya.