Pada tugas akhir ini dibuat suatu alat pembuat briket dengan system hidrolik. Alat ini akan lebih memudahkan diversifikasi penggunaan sekam. Sekam dipadatkan menjadi bentuk yang lebih sederhana, praktis dan tidak voluminous. Briket dibuat dalam bentuk menyerupai sarang tawon dengan diameter dan tinggi yang seragam. Selain sekam, serbuk gergaji kayu bayam dan campuran sekam padi dengan serbuk gergaji kayu bayam dapat pula dibuat sebagai bahan dasar briket. Alat pencetak briket ini mampu memberikan tekanan maksimal 200 bar, dengan menggunakan dongkrak buaya.
Enam buah briket dengan bahan dasar sekam padi, serbuk gergaji kayu bayam dan campuran sekam padi dengan serbuk gergaji kayu bayam, yang dibuat dengan tekanan 50 dan 150 bar. Pada briket ini dilakukan pengujian untuk menentukan efisiensi pembakaran dimana efisiensi pembakaran diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu massa briket sebelum pembakaran dan massa abu hasil pembakaran. Dari hasil pengujian diperoleh briket sekam padi yang diberi tekanan 50 bar mempunyai efisiensi pembakaran senilai 36,72 %. Bahan dasar campuran senilai 12,78 % sedangkan bahan dasar berupa serbuk gergaji kayu bayam memiliki efisiensi senilai 11,28 % briket yang dibuat pada tekanan 150 bar dengan bahan dasar dengan sekam padi mempunyai efisiensi 45,99 %, campuran senilai 53,03 % dan bahan dasar serbuk gergaji kayu bayam senilai 28,43 %.