Kulit kopi merupakan hasil perkebunan yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Tidak banyak masyarakat Indonesia mengetahui bagaimana cara untuk memamfaatkan limbah kulit kopi, sebahagian dari masyarakat perkebunan membuang begitu saja kulit buah kopi.
Pada pembuatan kompor gas berbahan bakar kulit kopi, menggunakan kulit ari kopi sebagai bahan bakar. Kulit kopi dibakar dalam reaktor dengan diberi udara primer ke dalam reaktor sehingga terjadi pembakaran parsial dalam reaktor yang menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar. Gas tersebut dialirkan ke sungkup untuk dibakar dan nyala api yang dihasilkan berwana hampir kebiru-biruan.
Dengan menggunakan bahan bakar kulit kopi, hasil analisa data pengujian start dingin nampak bahwa nilai laju konsumsi bahan bakar kulit kopi (FCR) 0,24 kg/jam, laju gasifikasi spesifik (SGR) 124,87 kg/m2.jam, laju zona pembakaran (CZR) 1,136 m/jam, panas sensibel (SH) 290,904 kJ, panas laten (LH) 388,18 kJ, input energi panas (QF) 29611,87 kJ, efisiensi termal ( ) 2,29 %, daya input (Pi) 1,29 kW, daya output (Po) 0,029 kW, efisiensi sistem 2,19 %, persentase arang yang dihasilkan (% arang) 8,67 %, konsumsi spesifik (SC) 27,78. Dimana waktu mulai penyalaan gas 16 menit 30 detik dan total waktu operasi bahan bakar 34 menit 18 detik. Sedangkan pada pengujian start panas nampak bahwa nilai laju konsumsi bahan bakar kulit kopi (FCR) 0,466 kg/jam, laju gasifikasi spesifik (SGR) 184,09 kg/m3.jam, laju zona pembakaran (CZR) 1,675 m/jam, panas sensibel (SH) 290,904 kJ, panas laten (LH) 422,04 kJ, input energi panas (QF) 29611,87 kJ, efisiensi termal ( ) 2,41 %, daya input (Pi) 2,51 kW, daya output (P0) 0,060 kW, efisiensi sistem 2,36 %, persentase arang yang dihasilkan (% arang) 10,8 %, konsumsi spesifik (SC) 15,625. Dimana waktu mulai penyalaan gas 2 menit 12 detik dan total waktu operasi bahan bakar 23 menit 17 detik.