Isolator merupakan komponen yang memegang peranan penting sebagai pemisah bagian yang bertegangan dan penopang kawat saluran. Penelitian terhadap Isolator ini difokuskan pada pengaruh besarnya polutan tak larut terhadap konduktifitas permukaan tegangan lewat denyar dari Isolator terpolusi. Pada pengujian Isolator dengan berbagai kondisi diperoleh arus bocor minimum 1,5 mA pada bersih kering, sedangkan arus bocor maksimum didapatkan 28,2mA pada kondisi terpolusi kering (polutan GI Tonasa). Pada pengujian lewat denyar, busur awal terjadi pada tegangan 3 kV dengan jarak spare gap 5 mm, busur menjadi sangat banyak pada saat tegangan 33,33 kV dengan jarak spare gap 20 mm. Besarnya arus bocor sebanding dengan besar tegangan yang diberikan dan semakin besar konduktivitas polutan pada permukaan isolator semakin besar pula arus bocor atau tegangan lewat denyar yang ditimbulkan. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pembersihan atau penggantian isolator secara periodik pada tiap jaringan untuk memaksimalkan kinerja dari isolator tersebut. Apabila isolator mengalami polusi maka isolator tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai alat yang memisahkan bagian yang bertegangan.