Perkembangan ekonomi Indonesia meningkat pesat dari tahun ke tahun. Hal
ini perlu didukung dengan kondisi kelistrikan yang handal sehingga pemerintah
melakukan berbagai program percepatan pembangunan ketenagalistrikan.
Semakin banyak pembangkit listrik yang dibangun menyebabkan persaingan
diantara pembangkit listrik dalam menjual listrik. Pembangkit lama seperti PLTU
Barru perlu menjaga kehandalan supaya dapat bersaing. Pada laporan aplikasi
Maximo PT.Indonesia Power setiap tahunya PLTU barru mengalami derating unit
akibat dari kegagalan sistem penyaluran batubara pada coal feeder, kegagalan ini
disebabkan oleh batubara yang berukuran besar diatas 8 cm tersangkut pada chute
upper strobe coal feeder, sehingga mengakibatkan batubara tidak ada yang
mengalir menuju furnace. Sehubungan dengan gangguan tersebut tersebut maka
penilitian bertujuan untuk melakukan rancang bangun screen pada hopper coal bunker
untuk menghindari derating dan supaya batubara yang besar diatas 7 cm bisa tersaring pada
screen.
Sebelum melakukan rancang bangun, diambil data dimensi hopper yang
akan dilakukan rancang bangun screen kemudian dilakukan pembuatan screen dan
dilakukan perhitungan kekuatan screen menggunakan software SAP2000
(Structure Analysis Program). Data ini berupa data primer yang diperoleh di PT
Indonesia Power PLTU Barru OMU (Operating and Maintenance Services Unit).
Berdasarkan hasil Rancang bangun screen didapat hasil pengetesan dengan
beban maksimal flow batubara 150 t/h terdapat batubara yang berukuran diatas 7
cm tersaring sebanyak 2 buah, pengujianya selama 1 jam 40 menit dan
perhitungan kekuatan screen dead load, life load menggunakan software
SAP2000 (Structure Analysis Program) didapat hasil structure screen atau frame
screen dibawah 1 dan warna frame screen menunjukan tidak ada yang berwarna
merah, dengan demikian screen dengan diameter 1 cm dikatagorikan layak untuk
dijadikan material screen.
Kata Kunci: PLTU Barru, screen, batubara, kehandalan unit, derating, software
SAP2000 (Structure Analysis Program)