Energi surya merupakan salah satu energi alternatif dan terbarukan yang
masih tergolong baru dikalangan masyarakat. Pemanfaatan energi surya untuk
pembangkitan energi listrik dewasa ini masih dalam tahap pengembangan dan
sosialisasi kepada masyarakat. Energi listrik yang di hasilkan oleh pembangkit
listrik tenaga surya dalam penyimpanannya rata-rata dialiri menuju komponen�komponen listrik seperti baterai dan akumulator. Tetapi pada teknis
pelaksanaannya, terdapat beberapa masalah dalam pemilihan jenis penyimpanan
energi listrik, salah satu variabelnya adalah efisiensi dan ketahanan dalam
menyimpan (charge) dan mengaliri (discharge) energi listrik.
Kegiatan pengujian beberapa jenis akumulator ini dibatasi pada pengujian
aki kering dan aki basah. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik charge dan discharge dari aki kering dan aki basah untuk
mendapatkan alternatif penggunaan baterai/akumualtor pada pembangkitan listrik
tenaga surya. Langkah-langkah pada pengujian ini awalnya dimulai dari tahap
pengerjaan rangka panel surya, tahap pengerjaan modul pengujian dan tahap
pengujian yang dibagi atas dua, yakni pengujian tanpa beban (discharge) dan
pengujian berbeban (discharge). Pengujian tanpa beban bertujuan untuk melihat
karakteristik pada pengisian aki kering dan aki basah yang dilakukan selama 14
hari, sedangkan pada pengujian berbeban bertujuan untuk melihat karakteristik
pembebanan yang dilakukan selama 14 hari dengan beban DC divariasikan mulai
dari 10 Ω sampai dengan 75 Ω
Berdasarkan hasil kegiatan dan deskripsi dapat disimpulkan aki kering
memiliki efisiensi dan ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan aki
basah, namun kedua jenis aki tadi masih memiliki efisiensi dan ketahanan yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan aki VLRA. Tetapi melalui beberapa
perawatan, aki kering dan aki basah masih dapat dipertimbangkan untuk
digunakan