Sistem tenaga listrik terdiri dari komponen pembangkitan, transmisi, dan
distribusi. Dalam proses penyaluran energi listrik dapat muncul gangguan�gangguan salah satunya pada transformator daya yang ada pada pembangkit,
sehingga sistem proteksi diperlukan untuk mengidentifikasi adanya gangguan dan
mengurangi terjadinya kerusakan dengan membatasi daerah yang terganggu.
Peralatan proteksi yang di gunakan salah satunya yaitu relai diferensial. Relai ini
digunakan untuk mengamankan daerah yang di proteksi tepatnya di internal
transformator saat terjadi short circuit atau hubung singkat antar fasa dan
gangguan ke tanah. Penelitian ini membahas mengenai perbandingan perhitungan
setting relai diferensial secara teori dengan data setting aktual relai diferensial
serta melakukan simulasi dengan software ETAP 12.6.
Dalam penelitian ini transformator yang diteliti adalah transformator unit 5
dan unit 6. Data diperoleh dari hasil pengambilan data pada control room di
PLTM Malea dengan teknik dokumentasi dan melakukan simulasi dengan
menggunakan software ETAP 12.6.
Hasil penelitian menunjukkan sistem kerja relai diferensial pada PLTM
Malea sudah sesuai dengan perhitungan secara teori, dalam hal ini sistem kerja
relai diferensial berdasarkan besaran nominal karena apabila menggunakan
besaran rating nilai ratio yang dihasilkan lebih besar dan arus yang melewati
sekunder transformator lebih besar dan dapat merusak peralatan. Dimana nilai
restrain berdasarkan besaran nominal pada sisi tegangan rendah yaitu 1,164 A dan
pada sisi tegangan tinggi 1,905 A sedangkan berdasarkan bersaran rating pada sisi
tegangan rendah yaitu 0,960 A dan pada sisi tegangan tinggi 1,746 A. Simulasi
yang dilakukan dengan menggunakan software ETAP 12.6 terbukti bahwa relai
diferensial bekerja secara normal dan dapat bekerja secara instan dalam artian
tingkat keandalan relai tersebut masih dalam batas normal dan apabila terdapat
gangguan pada zona pengaman maka relai akan bekerja. Jika dibandingkan
dengan perhitungan manual dengan hasil simulasi maka terdapat perbedaan
sebesar 13,56% untuk sisi tegangan rendah 6,3 kV dan 13,47% untuk sisi
tegangan tinggi 20 kV.