Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dapat menambah stok
kapasitas daya yang tersedia di wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat
(Sulseltrabar), sehingga bertambah pula jumlah beban yang harus ditanggung.
Untuk itu, perlu dilakukan analisis aliran daya untuk mengetahui kondisi secara
keseluruhan dari sistem tenaga listrik pada system Sulselrabar saat ini. Analisis
aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis yang mengungkapkan
kinerja suatu sistem tenaga listrik dan aliran daya (aktif dan reaktif) untuk
keadaan tertentu ketika sistem bekerja. Analisis dilakukan menggunakan software
ETAP 16.00, metode yang digunakan adalah newton rapshon dengan mengambil
dua kondisi yakni normal dan kontingensi N-1.
Dari hasil penelitian dapat diketahui aliran daya yang terjadi di setiap
saluran sistem 150 kV sistem sulselrabar. Jumlah daya aktif (MW) yang terjadi
saat kondisi normal berdasarkan simulasi adalah 1730,87 MW, dimana daya aktif
yang paling besar, yatu 171 MW dari BUS15_TLASA ke BUS13_SGMNSA.
Untuk data tegangan, terjadi sedikit perbandingan tegangan pada saat simulasi
dibandingkan dengan data PLN. Adapun saat melakukan analisis kontingensi N-1
dengan melepas beban jalur tengah sulselrabar yakni Maros dan sidrap, terjadi
perubahan tegangan yang mengakibatkan bertambahnya bus yang mengalami
critical voltage condition maupun marginal voltage condition. Hal tersebut terjadi
karena lepasnya beban penting secara tiba-tiba sehingga terjadi over maupun
under voltage pada bus.
Kata kunci : Aliran daya, daya aktif, tegangan, simulasi, software ETAP 16.