Peningkatan volume sedimen yang sangat cepat mengakibatkan kerusakan
terhadap komponen turbin. Komponen turbin yang mengalami kerusakan karena
sedimen ialah sudu gerak. Air yang masuk bersamaan dengan sedimen yang
mengandung pasir kuarsa dimana komposisi terbesar pasir kuarsa ialah silikon
oksida (SiO2) yang menyebabkan abrasi dan erosi pada sudu pengarah turbin air.
Penelitian terakhir oleh Pratiwi dkk. (2016) menyatakan bahwa semakin besar
diameter partikel dan konsentrasi sedimen semakin besar pula tingkat kerusakan
yang terjadi pada sudu gerak turbin. Peneliian tersebut sifatnya kualitatif,
akibatnya untuk mengetahui kerusakan sudu gerak turbin secara kuantitatif masih
sulit ditentukan. Dalam hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut khususnya
pengaruh konsentrasi pasir kuarsa (SiO2) terhadap laju kerusakan sudu pengarah
turbin air secara kuantitatif.
Tujuan dilakukan penelitian ini ialah untuk menentukan pengaruh pasir
kuarsa terhadap laju abrasi pada sudu pengarah turbin air jenis francis. Langkah
yang dilakukan di pengujian ini ialah menghitung laju abrasi sudu pengarah turbin
air dengan memvariasikan konsentrasi pasir kuarsa (90% : 10%, 80%:20%, dan
70%:30%), debit dan sudut untuk data kuantitatif. Sedangkan untuk mengetahui
kerusakan pada permukaan yaitu untuk data kualitatifnya digunakan Microscopy
Digital Akuisisi Data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kuantitatif dan kualitatif,
semakin besar konsentrasi pasir kuarsa, debit air dan sudut yang diberikan pada
waktu yang sama, maka semakin besar laju abrasi yang terjadi pada sudu
pengarah turbin air jenis francis. Laju abrasi yang terbesar adalah 5,10 (g/cm2
x
jam) pada pengujian variasi sudut α dengan Q konstan dan perbandingan air : pasir
70% : 30%.