Indonesia adalah salah satu negara penghasil utama kelapa. Menurut data
APCC (Asia Pacific Coconut Community) mencatat bahwa indonesia merupakan
negara dengan luas lahan perkebunan kelapa terbesar kedua sedunia denganluas
lahan 3,776 juta ha (coconut statistic yearbook,2006).
Pada umumnya, proses pengupasan serabu kelapa masih mengunakan cara
tradisional seperti linggis. Adapun pendapat yang dikemukakan (Setyamidjaja,
1982) bahwa “Pengupasan serabut kelapa menggunakan suatu alat seperti linggis
terbuat dari besi yang dipasang berdiri vertikal dengan mata pisaunya mengarah
keatas, setinggi kurang lebih 80 cm lantai tanah, cara pengupasannya buah kelapa
diangkat dengan kedua belah tangan. Bagian tangkai menghadap kedepan dengan
keras buah ditancapkan ke mata linggis, menembus serabut kelapa sampai batas
tempurung. Tangan yang satu memegang ujung bagian serabut yang sudah
terbelah, dan tangan satu menekan buah kebawah sedikit memutar, dengan cara
demikian serabut kelapa terkupas bagian demi bagian sampai habis.”
Adapun pendapat (Selamat, 2011) mengungkapkan bahwa “pengupasan
kelapa menggunakan alat linggis memerlukan waktu 2,1 menit/buah”.
2
Dari kedua pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa penggunaan
linggis membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang cukup lama bila
mengupas kelapa dalam jumlah besar serta tingkat keamanan yang kurang
sehingga beresiko untuk melukai pekerja.