Masalah air tanah adalah suatu hal yang sering menjadi kendala bagi para peneliti maupun insinyur sipil dalam merencanakan pola penanganan perlindungan air tanah ataupun penanganan suatu proyek konstruksi secara cermat dan teliti. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu studi yang dapat memberikan informasi yang jelas mengenai keadaan dari air tanah setempat agar dapat dihasilkan suatu tindakan penanganan dan perencanaan yang lebih tepat dan akurat. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui arah dan kecepatan air tanah dangkal dengan menggunakan pemodelan numerik tiga dimensi (3D). Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah tempat pembuangan akhir (TPA) Tamangapa di Antang Kota Makassar. Informasi mengenai keadaan air tanah di lokasi ini menjadi sangat penting akibat tipe TPA yang sifatnya open dumping sangat berpotensi mencemari sumber daya air tanah akibat penyebaran lindi dilokasi tersebut. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah diharapkan nantinya akan dihasilkan suatu kajian mengenai perkiraan pola penyebaran lindi dari TPA yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka mengotimalkan perlindungan sumber daya air tanah. Untuk itu tujuan jangka pendek dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan informasi/gambaran mengenai arah dan kecepatan air tanah di lokasi TPA sebagai informasi awal dalam rencana penanggulangan pencemaran di lokasi tersebut. Dengan
mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan dapat dihasilkan data dan infomasi bagi pemerintah ataupun lembaga pemerintah lokal terkait dalam merumuskan kebijakan penataan TPA dan pola pemanfaatan air tanah yang lebih bersifat berkelanjutan dan tidak berdampak negatif langsung ke masyarakat setempat.
Penelitian ini diawali dengan melakukan survey dan peninjauan lapangan untuk memperoleh informasi awal tentang data air tanah di TPA Tamangapa. Selanjutnya dilakukan penelusuran sumur-sumur pengamatan dengan menggunakan GPS dan pengambilan sampel untuk pengujian di laboratorium. Selain itu, rekaman serta pengambilan foto sebagai dokumentasi penelitian juga dilakukan di setiap titik
pengamatan dan dilakukan pula pengumpulan data primer dan data sekunder tentang tinggi air tanah serta pengolahan data. Pengolahan data disini adalah proses konversi data primer dan data sekunder menjadi data yang digunakan dalam pemodelan numerik.