Ratta, Hilda Krimonita and Biring, Gamaliel Juliadi (2021) Kulit kakao merupakan limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa yang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pabrik bioetanol dengan kapasitas 8000 ton/tahun akan didirikan pada tahun 2022 di kabupaten Luwu Timur, provinsi Sulawesi Selatan dengan pertimbangan ekonomi dan analisis potensi ketersediaan bahan baku kulit kakao yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bioetanol serta dapat mengurangi jumlah impor bioetanol di indonesia. Pabrik bioetanol direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun. Proses pembuatan bioetanol dilakukan dengan tahapan proses yaitu tahap persiapan bahan baku, delignifikasi dengan NaOH 2%, hidrolisis menggunakan katalis H2SO4 1,1 %, fermentasi dengan bantuan yeast kemudian proses destilasi serta dehidrasi dengan menggunakan moleculer sieve zeolite untuk memperoleh kemurnian etanol 99,5%. Pabrik bioetanol dilengkapi dengan unit penyediaan air sebesar 303919.77 kg/jam dengan kebutuhan bahan bakar solar yaitu 7413.8 L/tahun dan dilengkapi dengan unit penyediaan kebutuhan listrik serta unit pengolahan limbah dengan total karyawan 236 orang. Hasil analisis ekonomi pabrik pembuatan bioetanol dari tongkol jagung diperoleh Fixed Capital Investment (FCI) Rp 145.490.671.534,56 dan Working Capital Investment (WCI) Rp 36.372.667.883,64. Adapun persen Return on Investment (ROI) 35,28%,Internal Rate of Return (IRR) 31% dengan Pay Out Time (POT) yaitu 2 tahun dan Break Even Point (BEP) sebesar 57,36 % Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.