Perancangan pondasi tiang pancang membutuhkan analisis yang kompleks karena disamping banyaknya aspek yang dikontrol, juga melibatkan banyak parameter serta menggunakan persamaan-persamaan kompleks. Perancangan pondasi tiang secara manual tidak memungkinkan untuk mengakomodasi secara penuh kompleksitas analisis tersebut. Oleh karena itu, penggunaan software diperlukan untuk mengatasi kompleksitas analisis ini guna mendapatkan hasil secara cepat dan akurat. Salah satu software yang dapat digunakan untuk analisis perancangan pondasi tiang pancang ialah Software Plaxis.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan yaitu data yang diperoleh dari Proyek Pembangunan Gedung AMC RS Anutapura Palu. Data tersebut berupa data hasil pengujian tanah, dan data pembebanan gedung. Data ini digunakan pada perhitungan analitis dan juga pada pemodelan pada PLAXIS.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dimensi pondasi tiang pancang yang aman digunakan pada proyek ini yaitu berdiameter 60 cm sedalam 43 m, dengan mutu beton 30 MPa. Penulangan untuk tiang pancang digunakan tulangan pokok 4 ∅19 dan tulangan spiral ∅10 − 150. Hasil perhitungan daya dukung tiang tunggal secara manual diperoleh hasil rata-rata dari ketiga tiang sebesar 804,382 ton, sedangkan rata-rata dari hasil perhitungan PLAXIS 2D sebesar 656,494 ton sehingga diperoleh perbandingan sebesar 18%. Untuk perhitungan daya dukung tiang kelompok secara manual diperoleh rata-rata sebesar 779,946 ton dan rata-rata hasil perhitungan menggunakan PLAXIS 2D sebesar 1528,625 ton sehingga diperoleh perbandingan sebesar 49%. Adapun hasil perhitungan penurunan tiang tunggal secara manual diperoleh hasil rata-rata dari ketiga tiang sebesar 0,00457 m, sedangkan rata-rata dari hasil perhitungan PLAXIS 2D sebesar 0,0391 m, sehingga diperoleh perbandingan sebesar 14%. Untuk perhitungan penurunan tiang kelompok secara manual diperoleh rata-rata sebesar 0,0332 m dan rata-rata hasil perhitungan menggunakan PLAXIS 2D sebesar 0,0371 m sehingga diperoleh perbandingan sebesar 12 %. Perbedaan hasil perhitungan yang diperoleh dari kedua metode dapat disebabkan oleh adanya perbedaan parameter yang digunakan. Parameter yang digunakan pada PLAXIS 2D lebih kompleks dibandingkan dengan parameter yang digunakan pada analisis secara manual.