Perdagangan di sektor ritel saat ini sedang berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk yang semakin besar, daya beli yang meningkat dan perubahan pola belanja pelanggan yang mengutamakan kecepatan dan kenyaman, serta menginginkan sarana dan kebutuhannya dekat dengan tempat tinggal dan tempat kerjanya.
Dengan menggunakan konsep waralaba (franchise), jaringan minimarket semakin berkembang pesat. Pembangunannya hampir di setiap tempat strategis yang padat penduduk dengan menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mudah dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya minimarket yang menggunakan konsep waralaba, seperti Alfamart, Alfamidi, Alfaexpress, Yomart, Indomaret, Circle k, dan minimarket lainnya.
Alfamidi merupakan salah satu minimarket yang dikembangkan dengan konsep waralaba (franchise). Namun, untuk saat ini Alfamidi belum mengoperasikan konsep waralaba tersebut di kota Makassar seperti minimarket yang lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apabila Alfamidi menerapkan konsep waralaba di kota Makassar, apakah layak atau tidak untuk dijalankan dan apakah dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak, khususnya bagi investor.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis aspek-aspek dalam studi kelayakan usaha, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek pelayanan, aspek hukum dan legalitas, dan aspek keuangan, serta metode analisis kelayakan investasi, yaitu metode Payback Period dan Net Present Value.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang di lakukan, maka diketahui bahwa bisnis waralaba (franchise) minimarket Alfamidi layak untuk dijalankan dan dapat memberikan keuntungan bagi pihak investor.