(Ahmad Junaid), Analisis Gangguan Pada Kegagalan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang Palisi. PT. PLN (Persero) APD Makassar (Sulhan Bone dan Muh. Ilyas Syarif )
Dalam jaringan distribusi terdapat banyak sekali gangguan yang mengakibatkan penurunan kapasitas daya listrik yang disalurkan ke beban. Gangguan yang terjadi di jaringan distribusi biasanya bersifat temporer atau sementara. Gangguan tersebut biasa disebabkan oleh petir, layang-layang, pohon, kelembaban, binatang dan broken conductor. Di dalam mengatasi gangguan tersebut diperlukan suatu peralatan proteksi yang dapat menutup kembali ketika terjadi gangguan yaitu recloser. Recloser merupakan suatu peralatan pengaman yang dapat mendeteksi arus lebih karena hubung singkat antara fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah, dimana recloser ini memutus arus dan menutup kembali secara otomatis. Gangguan yang terjadi baik itu bersifat temporer ataupun permanen, sebelum sampai ke PMT akan lebih dahulu diamankan oleh recloser. Akan tetapi, kondisi tersebut akan terjadi ketika peralatan proteksi dikoordinasikan dengan baik. Untuk memaksimalkan kerja recloser, maka setting waktu tundanya harus diperhatikan. Setting waktu tunda dari recloser harus lebih cepat dari over current relay (relai PMT) agar recloser bekerja terlebih dahulu dibanding PMT. Kesalahan penyettingan waktu tunda mengakibatkan kegagalan recloser yang berujung pada kesalahan koordinasi.