Aset biologis merupakan aset hidup yang berupa hewan atau tumbuhan yang mengalami transformasi biologis. Transformasi dari aset biologis memiliki karakteristik yang sangat unik, karena mengalami transformasi biologis yang terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi. Aset biologis diadopsi dari International Accounting Standards (IAS) 41 yaitu Agriculture. PSAK No. 69 Agrikultur efektif berlaku pada 1 Januari 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatahui perlakuan akuntansi aset biologis pada Surya Koi sudah sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK No. 69: Agrikultur.
Tipe kegiatan ini adalah penelitian studi lapangan pada Surya Koi. Teknik analisi yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang terkait dengan data-data yang berupa angka-angka yang telah diolah pada bulan Mei 2022 s/d Agustus 2022.
Hasil dan deskripsi kegiatan menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset biologis Surya Koi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu ikan koi menghasilkan dan ikan koi belum menghasilkan. Pengakuan dan pengukuran aset biologis menggunakan harga perolehan. Nilai perolehan pengakuan awal ikan koi belum menghasilkan ialah sebesar Rp10.500.000,00. Rekonsiliasi saldo aset biologis disajikan untuk mengetahui saldo akhir aset biologis yang akan dicantumkan pada laporan posisi keuangan Surya Koi. Nilai ikan koi menghasilkan setelah rekonsiliasi saldo aset biologis tersebut memuat biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai, ialah sebesar Rp.12.530.288,00. Adapun nilai produk agrikultur ialah sebesar Rp28.974.000,00. Nilai yang diperoleh tersebut disajikan ke dalam Laporan Posisi Keuangan Surya Koi sesuai dengan format Laporan Posisi Keuanagn PSAK No. 69: Agrikultur.