Perolehan laba yang maksimal akan tercapai apabila volume penjualan ditingkatkan dan mengurangi biaya yang digunakan selama menjalankan usaha. PT Bosowa Berlian Motor Makassar belum memperhitungkan struktur biaya yang ada pada perusahaan dalam melakukan perencanaan laba perusahaan. Perhitungan biaya-biaya perusahaan dalam perhitungan laba perusahaan sangat penting dilakukan karena membantu perusahaan menentukan perolehan laba jangka panjang dan jangka pendek. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perencanaan laba perusahaan yang memperhitungkan struktur biaya perusahaan adalah metode break even point. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan break even point sebagai alat perencanaan laba pada PT Bosowa Berlian Motor Makassar untuk produk mobil merek Mitsubishi dengan berbagai tipe, yaitu, tipe New L300, New Xpander Cross, New Pajero Sport, Fuso Fighter, dan New Triton.
Perencanaan laba pada PT Bosowa Berlian Motor Makassar menggunakan metode break even point dengan teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan, yaitu, analisis dokumen. Data yang dibutuhkan adalah data sekunder berupa data penjualan dan data biaya. Data yang diperoleh dari perusahaan diolah sesuai dengan masalah pada kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan, dapat diketahui bahwa penerapan break even point sebagai alat perencanaan laba dapat membantu PT Bosowa Berlian Motor Makassar untuk menentukan target penjualan sesuai dengan target laba yang diinginkan. Untuk mencapai break even point PT Bosowa Berlian Motor Makassar harus melakukan penjualan produk sebesar 136 unit atau Rp69.770.379.847,11. Selain itu, untuk mencapai target peningkatan laba sebesar 25% PT Bosowa Berlian Motor Makassar harus melakukan penjualan sebesar 2.926 unit atau setara dengan penjualan sebesar Rp1.496.016.780.038,22.