RINGKASAN
Bank sebagai penyalur kredit diresahkan oleh risiko-risiko yang mengancam, salah satunya adanya tunggakan kredit atau kredit bermasalah, hal ini terjadi karena kesanggupan nasabah untuk membayar kreditnya sesuai waktu yang disepakati tidak berjalan lancar. Kategori kredit yang tergolong dalam kredit bermasalah tersebut dapat mengganggu stabilitas keuangan bank jika tidak dikendalikan.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu bank dalam meminimalisir risiko-risiko yang akan terjadi berkaitan dengan Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) dan mengendalikan risiko tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini diawali dengan pengidentifikasian manajemen risiko yang diterapkan oleh bank, membandingkan penerapan manajemen risiko dengan model COSO 2013, dan mengambil kesimpulan berdasarkan proses yang dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen risiko PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Anabanua berdasarkan POJK Nomor 18/POJK.03/2016 Pasal 2 Ayat (2), sedangkan COSO 2013 diterapkan pada pengendalian internalnya.