Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Gangguan suplai darah ke otak menyebabkan kematian sel-sel otak, dan terapi rehabilitasi sangat penting untuk memulihkan kondisi pasien. Namun, biaya tinggi untuk pengadaan robot rehabilitasi membuatnya terbatas pada rumah sakit besar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan robot rehabilitasi lengan berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang lebih terjangkau.
Penelitian ini meningkatkan sistem kecerdasan buatan pada robot agar dapat melakukan latihan secara otomatis berdasarkan data pasien, serta memperbaiki mekanisme agar lebih kokoh dan mampu menahan beban lebih berat. AI diimplementasikan dengan pendekatan yang memungkinkan analisis data pasien untuk memberikan rekomendasi latihan yang disesuaikan, sementara IoT memungkinkan pengendalian robot secara jarak jauh melalui aplikasi mobile serta penyimpanan data secara real-time menggunakan Firebase. Pengembangan ini mencakup integrasi teknologi AI untuk otomatisasi latihan dan IoT untuk konektivitas yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian lebih efisien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa robot rehabilitasi yang dikembangkan memiliki peningkatan signifikan dalam sistem AI, memungkinkan robot memberikan latihan otomatis yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Perbaikan mekanisme, seperti penggunaan motor linear dan pelat yang lebih tebal, meningkatkan kemampuan alat dalam menahan beban yang lebih berat. Penggunaan HMI (Human-Machine Interface) mempermudah interaksi pengguna dengan alat, memungkinkan pengaturan yang lebih mudah dan efisien. Pengujian aplikasi menunjukkan bahwa sistem dapat mengirim dan menerima data secara efektif serta memberikan rekomendasi latihan yang tepat.