Badak NGL, atau PT. Badak Natural Gas Liquefaction, merupakan kontributor terbesar dalam industri pengolahan LNG di Indonesia, berbasis di Bontang, Kalimantan Timur. Kilang gas ini memiliki kapasitas produksi dengan 8 proses train yang mampu menghasilkan hingga 22,5 juta ton LNG per tahunnya, menjadikannya kilang LNG yang terbesar di Indonesia. Lokasinya di tepi laut dengan 3 terminal muat yang sangat memerlukan perawatan rutin untuk mencegah korosi dan memastikan operasional yang tetap optimal. Perusahaan sedang mencari metode inspeksi modern seperti ROV untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pemantauan infrastruktur bawah laut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ROV (Remotely Operated Vehicle) yang dapat digunakan dalam kegiatan industri, termasuk dalam kegiatan inspeksi bawah laut. ROV ini dirancang untuk memeriksa ketebalan material bawah air dengan menggunakan alat pengukur ketebalan UTG (ultrasonic thickness gauge) yang dipasang pada robot tersebut. Selain itu, ROV ini juga dirancang untuk memberikan visualisasi gambar yang jelas secara langsung mengenai kondisi peralatan melalui kamera bawah air secara real-time.
Berdasarkan hasil penelitian, dirancang sebuah alat yang mampu melakukan kegiatan inspeksi dibawah air menggunakan underwater robot yang dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan joystick dengan dua opsi kecepatan yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pilot yang mengontrol robotnya. Alat yang dirancang ini juga mampu melakukan pengukuran ketebalan material di dalam air dengan tingkat akurasi mencapai rata – rata sebesar 81%.