Indonesia, sebagai Negara agraris, memiliki potensi besar dalam budidaya sayuran, termasuk jamur tiram yang popular. Baglog terbuat dari campuran serbuk gergaji dan nutrisi lain, harus memiliki kelembaban, kepadatan, dan sterilisasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan jamur yang optimal. Faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, aerasi udara sangat penting dalam pertumbuhan jamur tiram.
Penelitian ini bertujuan merancang sistem monitoring berbasis IoT untuk memadukan parameter suhu dan konsentrasi CO₂ dalam baglog. Sistem ini menggunakan aplikasi Android untuk memantau secara otomatis dan real-time, memudahkan pembudidaya dalam proses pemantauan. Sistem ini diuji coba di Politeknik Pertanian Mandalle, Kabupaten Pangkep, dari Januari hingga Agustus 2024.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem monitoring ini efektif dalam memantau konsentrasi CO₂, suhu, dan pengambilan gambar secara real-time. Pada pengamatan yang dilakukan, terdapat fluktuasi konsentrasi CO₂ dan suhu konsisten, mencerminkan pengaruh biologis dan kondisi lingkungan. Namun, sensor CO₂ MH-Z19C memiliki keterbatasan dalam mengukur CO₂, yaitu hanya sampai 5000 ppm, sedangkan literatur menunjukkan bahwa konsentrasi CO₂ selama masa inkubasi dapat mencapai 10.000 hingga 20.000 ppm. Meskipun demikian, aplikasi berhasil menampilkan data sensor dengan antarmuka yang mudah digunakan, memudahkan pengguna dalam memonitoring kondisi baglog jamur tiram secara efisien.