Self Assessment System, yaitu Wajib Pajak sendirilah yang mendaftar, menghitung jumlah pajak terutang, membayar jumlah pajak terutang. Melalui perencanaan pajak (Tax Planning), perusahaan bisa meminimalkan beban pajak yang harus dibayar dengan cara tidak melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Model perencanaan pajak yang sesuai dengan perusahaan adalah perencanaan pajak menggunakan metode penilaian kembali aset tetap sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191/PMK.010/2015.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan secara sistematis penelitian terhadap PT Kilat Karya Konstruksi. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode SPLA (Special Price Adjusment Level).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penghematan pajak sebesar Rp309.531.051,00, hasil tersebut diperoleh dari penghematan PPh badan yang diperoleh sebesar Rp593.140.259,00 ternyata masih lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan yang terdiri dari PPh final atas surplus revaluasi yang harus dibayar sebesar Rp269.609.209,00 dan fee jasa penilai (appraiser) sebesar Rp14.000.000,00. Jadi, penghematan pajak bersih yang diperoleh dari revaluasi aset tetap adalah sebesar Rp309.531.051,00