Perusahaan harus mampu melaksakan kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien agar dapat mempertahankan eksistensinya. Aktivitas yang tidak berjalan secara efektif dan efisien dapat dipengaruhi oleh risiko yang tak terduga. Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang mengabaikan masalah K3 dan pencemaran limbah yang berpotensi terjadinya risiko yang dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Setiap kecelakaan kerja yang terjadi dapat menimbulkan kerugian seperti jam kerja yang hilang dan produktivitas menurun. Selain itu, pada aktivitas produksi suatu perusahaan manufaktur pastinya menghasilkan banyak limbah dalam kegiatan operasionalnya yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, pentingnya penerapan manajemen risiko pada perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan standar manajemen risiko untuk menilai tingkat risiko sesuai dengan standar yang berlaku. Penelitian diawali dengan identifikasi risiko terhadap setiap aktivitas pada Departemen, selanjutnya dilakukan penilaian risiko, dilanjutkan dengan pengendalian risiko dan terakhir menyusun tabel monitoring. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi.
Berdasarkan hasil penerapan manajemen risiko pada PT Makassar Tene ditemukan 77 risiko dari 4 Departemen K3 dan 2 Departemen Lingkungan yang terdiri 9 Bagian. Dari penilaian risiko yang telah dilakukan tidak ditemukan adanya risiko Ekstrim (E).