Laba yang maksimal merupakan sebuah tujuan utama sebuah perusahaan. Dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan laba perusahaan, tentunya pihak perusahaan harus mampu mengetahui faktor-faktor yang menjadi penunjang laba perusahaan serta memiliki strategi dan kebijakan yang tepat untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh leverage finansial, pertumbuhan aset dan leverage operasi terhadap profitabilitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk serta bagaimana strategi dan kebijakan keuangan yang diterapkan perusahaan dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen berupa data sekunder yakni laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012-2021, wawancara yang menggunakan data primer yakni pertanyaan kepada staf bagian keuangan PT Telkom Indonesia, serta studi literatur berupa pengumpulan data dari sumber tertulis sebagai acuan teori dalam menetapkan strategi dan kebijakan keuangan yang dapat direkomendasikan ke perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda untuk penelitian kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus.
Berdasarkan hasil penelitian, secara parsial leverage finansial memiliki pengaruh berbanding terbalik dan signifikan dengan profitabilitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sedangkan pertumbuhan aset dan leverage operasi memiliki pengaruh berbanding lurus dan tidak signifikan terhadap profitabilitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sedangkan secara simultan leverage finansial, pertumbuhan aset, dan leverage operasi memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Selama tahun 2012-2021, rata-rata Return on Assets (RO) yang dimiliki perusahaan adalah 14%. ROA perusahaan mengalami fluktuasi yang cenderung menurun dengan rata-rata sebesar 0,3% dari tahun ke tahun selama tahun 2012-2021. Hal tersebut menandakan bahwa perusahaan masih harus mengoptimalkan ROA perusahaan. Sehingga penulis menyarankan agar perusahaan menerapkan kebijakan pendanaan berupa restrukturisasi modal agar perusahaan dapat melakukan penyusunan kembali komponen modal perusahaan dengan cara menambah saham beredar perusahaan dalam rangka mengurangi beban bunga untuk menutupi utang perusahaan yang dapat memaksimalkan profitabilitas perusahaan