Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peran pelepasan beban ketika terjadi penurunan frekuensi akibat sistem mengalami defisit daya yang besar dan menentukan besar beban yang dilepas (PLoad Shedding) melalui proses perhitungan dan simulasi serta wilayah pelepasan beban pada Sistem Sulselbar. Tahapan penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data pelepasan beban wilayah Sulselbar yang terdiri dari 5 kasus pada bulan Februari 2014 dan 1 kasus pada bulan Maret 2014 serta data lain yang relevan dengan penelitian. Keenam kasus tersebut kemudian disimulasikan dengan software DiGSILENT Power Factory sehingga diperoleh nilai frekuensi pelepasan, PLoad Shedding , serta lama waktu pemulihan untuk selanjutnya dibandingkan dengan data kondisi real. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat sistem mengalami defisit daya yang besar , UFR bekerja sangat cepat melepas beban dalam waktu ±1 detik setelah terjadi gangguan sehingga frekuensi sistem akan segera naik (df/dt positif) dalam waktu < 1 detik setelah terjadi pelepasan. Dari hasil perhitungan diperoleh rata- rata PLoad Shedding adalah 66,39 % dari besar daya pembangkit yang hilang jika respon governor tidak diperhitungkan. Adapun wilayah pelepasan adalah sub-sistem Makassar dan Barru dengan perbandingan rata-rata capacity balance sebesar 10 : 7 dan 10 : 6,5.

Kata kunci : defisit daya, penurunan frekuensi, pelepasan beban, PLoad Shedding , capacity balance