Penggunaan VoIP dianggap sebagai salah satu teknologi alternatif yang murah dengan kemampuan memberikan layanan seperti line extension, Video Call, panggilan VoIP to PSTN, dan sebaliknya. Namun kelemahan dari sistem VoIP disini adalah keamanan panggilan VoIP yang bisa dilakukan penyadapan sehingga komunikasi suara dapat terekam dan privasi tidak terjamin. Untuk mengatasi kelemahan ini pelewatan komunikasi VoIP dilakukan dengan menggunakan VPN sebagai tunnel yang dapat melewatkan paket data dengan aman melalui proses enkripsi. Proses rancang bangun security pada sistem VoIP ini terdiri dari perancangan, konfigurasi dan pengujian. Pada sistem VoIP yang dibuat menggunakan 1 buah pc sebagai server, 2 buah notebook sebagai client dan sebuah pesawat telpon analog. Parameter pengambilan data meliputi alur routing, waktu dan kecepatan pentransmisian, latency, jitter, throughput, dan Paket Loss. Untuk pengambilan data dilakukan pada jaringan public dan jaringan lokal. Hasil dari uji coba untuk jaringan publik menunjukkan bahwa pada koneksi secara VPN waktu pentransmisian data menjadi lebih lama, yakni rata-ratanya 43,4 detik, koneksi internet biasa 39,8 detik, kecepatan untuk koneksi VPN 11 (kB/s) dan koneksi internet biasa 11,72 (kB/s). Waktu transfernya VPN client-to-client 56,8 detik dan kecepatannya 8,48 kB/s. Nilai rata-rata throughput pada koneksi secara VPN 10,86 kBps, koneksi internet biasa 11,9 kBps, dan koneksi VPN client-to-client 7,22. Untuk latency koneksi secara VPN rata-ratanya sebesar 233,8 ms, koneksi internet biasa 230,4 ms, dan koneksi VPN client-to-client 301,6 ms. Untuk rata-rata nilai jitter dari koneksi secara VPN sebesar 71,98 ms, untuk koneksi internet biasa 202,6 ms. VPN client-to-client 61,76 ms. Untuk jaringan lokal kecepatan pentransmisian file sangat besar dan waktu yang diperlukan bernilai 0 detik, Nilai throughput untuk masing-masing koneksi pada jaringan lokal adalah 406,408. Nilai latency dari jaringan local adalah 0.