Prediksi kesehatan keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kondisi sehat dan tidak sehatnya suatu perusahaan sehingga dapat menghindari potensi terjadinya kebangkrutan. Dalam rangka menghindari kebangkrutan diperlukannya model prediksi kesehatan keuangan yang dapat memprediksi secara akurat dan tepat kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Namun, hingga saat ini belum ada model prediksi kesehatan keuangan yang mampu memprediksi kondisi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model prediksi kesehatan keuangan pada perusahaan sub sektor perdagangan ritel di Indonesia yang dapat memprediksi secara akurat kemampuan perusahaan di masa kini dan di masa yang akan datang sehingga dapat memperkecil risiko terjadinya kebangkrutan.
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen berupa data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan sub sektor perdagangan ritel tahun 2012-2021 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis rasio keuangan, analisis statistik deskriptif, multiple discriminant analysis untuk pembentukan model, uji akurasi model dengan cara melakukan perbandingan dengan model terdahulu, dan analisis sensitivitas.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan multiple discriminant analysis dengan metode stepwise terdapat 8 rasio keuangan yang berpengaruh signifikan yang dapat memprediksi perusahaan yang dalam kategori sehat dan tidak sehat yaitu current ratio, cash turn over, debt to equity, total asset turn over, operating margin ratio, retained earning to total asset, earning before tax to current liability, dan sales to total assets. Nilai cut-off dalam penelitian ini adalah 0 dengan tingkat akurasi 99,1% dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan dalam kategori sehat dan tidak sehat. Berdasarkan perbandingannya dengan model terdahulu tingkat akurasinya mencapai 100% dengan tidak adanya kesalahan dalam memprediksi perusahaan. Selain itu, hasil analisis sensitivitasnya menyatakan bahwa pada tingkatan tertentu variabel faktor risiko dapat mempengaruhi variabel dependen.