RINGKASAN
Sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap pengelolaan risiko secara efektif berdasarkan prinsip penerapan Enterprise Risk Management (ERM) yakni seluruh risiko berpotensi menghambat pencapaian sasaran yang terukur dalam sebuah parameter Key Performance Indicator (KPI) sehingga risiko harus dikelola hingga mencapai tingkat risiko yang dapat diterima oleh perusahaan yakni risk appetite atau tingkat risiko low risk yang tergambar pada daerah hijau di peta risiko. Problematika mengenai manajemen risiko dalam sebuah organisasi masih menjadi perhatian yang besar ketika adanya pengelolaan risiko yang berkelanjutan namun belum berhasil mengoptimalkan potensi risiko baik secara probabilitas dan konsekuensinya. Masih banyaknya kuantitas risiko tingkat operasional yang masih berada di luar garis risk appetite menunjukkan bahwa diperlukan suatu tindakan untuk menyusun strategi mitigasi yang secara efektif membantu perusahaan untuk menurunkan baik probabilitas maupun konsekuensi atau deviasi dari target pencapaian KPI.
Sehubungan dengan urgensi tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan manajemen risiko berbasis KPI pada PT Semen Tonasa dengan menggunakan metode House of Risk sebagai alat penilaian dan penyusunan strategi mitigasi. Pemerolehan data dilakukan dengan cara melakukan observasi, dokumentasi, serta wawancara dengan masing-masing risk owner. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diidentifikasi bahwa terdapat 17 kejadian risiko dan 39 penyebab risiko. Untuk menyaring penyebab risiko prioritas berdasarkan prinsip pembatasan area yang digunakan dalam diagram pareto, maka terpilih 9 agen risiko prioritas untuk diberikan penanganan. Terdapat 26 strategi mitigasi yang diusulkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kejadian risiko dalam aktivitas operasional perusahaan.