Tingkat kesehatan bank awalnya diatur dalam peraturan Bank Indonesia nomor 6/10//PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan metode CAMELS (Capital, Assets, Management, Earnings, and Liquidity, Sensitivity), Sekilas jika dilihat dari faktor yang dinilai dalam menilai tingkat kesehatan bank tidak terdapat perubahan yang signifikan dalam menilai tingkat kesehatan bank dari CAMELS menjadi RGEC selain penggabungan beberapa factor dalam penilaian berdasarkan RGEC seperti Asset, Liquidity, dan Sensitivity to market risk yang digabung menjadi faktor Profil Risiko atau Risk Profile dan perubahan nama faktor Management menjadi Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Tipe kegiatan ini yang digunakan adalah kegiatan deskriptif kuantitatif, kegiatan yang dilakukan utnuk mengetahui nilai variable mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif metode analisis yang menggunakan rasio keuangan. Adapun data historis penelitian yang dilakukan Bank Tabungan Negara saat periode 2018 mendapatkan predikat sehat dan pada periode 2019-2020.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan, Penilaian Tingkat kesehatan atau/ Risk Profile diukur dengan NPL dan LDR, Good Corporate Governance diukur dengan Corporate Governance Index Perception, Earning diteliti dengan ROA dan CAR untuk Capital. Penilaian Tingkat Kesehatan bank pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ditinjau dari Risk Profile pada tahun 2018 – 2020 dengan menggunakan pengukuran NPL adalah termasuk dalam predikat sehat atau komposit 2, sedangkan untuk pengukuran LDR yaitu termasuk dalam predikat kurang sehat atau predikat komposit 3 ditahun 2018, ditahun 2019 tidak merubah predikat sebelumnya, dan ditahun 2020 mengalami perbaikan yang sebelumnya kurang sehat menjadi cukup sehat atau predikat komposit 3.