Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang pada tahun 2010 memberikan masalah pada sisi efisiensi dan intergasi data kependudukan tertutama pada bidang-bidang layanan pemerintahan seperti pendaftaran BPJS, SIM, rumah sakit, dsb. Masalah ini timbul karena tidak adanya metode berbagi data kependudukan antara pihak pertama dalam hal ini KEMENDAGRI, pihak kedua pengembang internal KEMENDAGRI dan masyarakat dengan sistem informasi pengembang pihak ketiga, sehingga tidak hanya mengurangi efisiensi waktu, namun bagi pengembang software efisiensi basis data dan sumber daya juga terjadi.
Penelitian ini memberikan alternatif pengintegrasian data kependudukan dengan sistem informasi pihak ketiga berupa prototipe yang memanfaatkan teknologi web, yaitu web Application Programming Interface (web API) yang menggunakan arsitektur Representational State Transfer(REST) atau yang dikenal dengan arsitektur berbasis client-server. Arsitektur REST ini memiliki kelebihan dari sisi kecepatan pertukaran data, bahasa notasi JSON, dan ukuran paket yang cukup kecil.
Prototype integrasi ini juga diujikan pada aplikasi dengan bahasa pemprograman yang berbeda-beda dengan jenis basis data yang berbeda-beda untuk mensimulasikan sistem informasi yang yang digunakan pada lingkungan pemerintahan yang telah ada.
Hasil perancangan dan pengujian menunjukkan bahwa alternatif pengintegrasian data kependudukan terhadap sistem informasi lainnya dapat dilakukan meskipun diterapkan aplikasi sistem informasi yang digunakan berbeda-beda, integrasi ini juga memberikan efisiensi waktu khususnya pada saat pendaftaran yang mengaruskan petugas memasukkan identitas calon pendaftar.