Salah satu sumber penerimaan penting bagi negara adalah pajak yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. PT Makassar Sayap Suci merupakan badan yang tergolong dalam wajib pajak badan dan telah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). PT Makassar Sayap Suci telah melakukan penghitungan PPh Pasal 21 atas karyawan tetap mereka namun penghitungan yang dilakukan perusahaan masih belum sesuai dengan ketentuan pemotongan pajak yang berlaku. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi kesalahan penghitungan PPh Pasal 21 bagi karyawan dan menjadi pedoman penghitungan PPh Pasal 21 dengan menerapkan penghitungan yang sesuai peraturan terbaru yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Tipe kegiatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kegiatan lapangan (Field Research), yaitu kegiatan yang dilakukan secara langsung dengan cara mendatangi perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan analisis dokumen. Tenik analisis data uanh digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menghitung angka-angka yang terkait dengan penghitungan PPh Pasal 21 yang telah dikumpulkan berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen. Selama bulan Februari 2022 sampai dengan Mei 2022.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan dapat disimpulkan bahwa setelah membandingkan penghitungan PPh Pasal 21 yang dilakukan perusahaan dan penghitungan PPh Pasal 21 yang dilakukan penulis, ternyata selama ini perusahaan kurang potong dalam PPh Pasal 21 karyawan tetap mereka karena hasil penghitungan yang dilakukan perusahaan mendapatkan potongan pajak dengan hasil yang nihil, sedangkan penghitungan yang tepat sesuai dengan ketentuan perpajakan terdapat potongan pajak yang seharusnya dibayarkan oleh perusahaan.