Mersiati Tammu. Sintesis Biodiesel Jenis Etil Ester dari Minyak Biji Kapuk dengan Katalis Kalium Hidroksida. Di bawah bimbingan Joice Manga, S.T.,M.T dan M. Badai, S.T.,M.T

Bahan bakar minyak yang saat ini digunakan umumnya berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu hasil pembakarannya menghasilkan emisi gas buang berupa SO2, CO2, dan NO2. Biodiesel merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan membuat biodiesel dari minyak biji kapuk randu melalui jalur reaksi kimia esterifikasi-transesterifikasi.
Penelitian ini dimulai dengan proses ekstraksi biji kapuk menggunakan pelarut n-heksan pada suhu 69 oC selama 2 jam dengan variasi rasio biji kapuk terhadap n-heksan sebesar 50%, 25%, dan 16,67%. Tahap kedua yaitu proses esterifikasi menggunakan etanol 96% pada perbandingan mol minyak terhadap etanol 1:2. Proses ini berlangsung pada suhu 70 oC selama 90 menit dan menggunakan katalis H2SO4 pekat sebanyak 1ml kemudian dianalisis FFA. Proses selanjutnya yaitu proses transesterifikasi, dilaksanakan pada suhu 70 0C selama 2 jam dengan variasi katalis KOH 0,5%; 0,75%; 1%; 1,25%, dan perbandingan mol minyak terhadap etanol yaitu 1:6. Produk yang dihasilkan selanjutnya dianalisis %yield, densitas, viskositas, angka asam, dan titik nyala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses esktraksi biji kapuk randu untuk rasio biji terhadap pelarut 16,67% didapatkan %yield 24,41%. Analisis FFA pada hasil esterifikasi sebesar 1,09%. Produk biodiesel untuk perbandingan katalis 0,75% menunjukkan 84,41% yield, densitas 0,87 g/cm3, viskositas 4,58 mm2/s, angka asam 0,63 mg-KOH/g, dan flash point 160 oC.
Kata kunci: Biji Kapuk, ekstraksi, esterifikasi, transesterifikasi, biodiesel.