Nurlina, Pembuatan Bioetanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit. (Pembimbing: Joice Manga, S.T., MT dan Drs. Amri, M.Hum).
Buah kelapasawitselama inibanyakdigunakanhanyasebagaibahanbakuuntukpembuatanminyakgoreng, sedangkan tandankosongnya hanyadianggapsebagailimbah yang belumdimanfaatkansecara optimal. Tandankosongkelapasawitdiketahuimemilikikandunganselulosa yang cukuptinggi (45,95%)dandapatdimanfaatkansebagaisalahsatubahanpenghasiletanol.Berdasarkanpertimbangan ini tandankosongkelapasawitdapatdiolahmenjadibioetanolsebagaisumberenergi terbaharukan.Penelitianinisecaraumumbertujuanmengetahuipengaruhpenggunaankatalis H2SO4danHClpada proses hidrolisis, mengetahuikondisiterbaikwaktufermentasidanmenentukankadaretanolsetelah proses fermentasi.
Penelitianinimelaluibeberapatahapyaitu: persiapanbahanbaku, delignifikasi, hidrolisis, fermentasidananalisiskadarbioetanol. Proses hidrolisis dilakukan denganmenggunakan HCl dan H2SO4pada konsentrasi 0.5% dan1%. Hidrolisis dengan menggunakan H2SO4lebih baik dalam meningkatkan persen gula pereduksi dibandingkan dengan menggunakan HCl, sehingga hidrolisis dengan H2SO4 dilanjutkan dengan menaikkan konsentrasi H2SO4menjadi 1,5% dan 2%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar gula tertinggi diperoleh dengan hidrolisis menggunakan H2SO4 2% sebesar 1,4736% dengan waktu fermentasi terbaik selama 8 hari dan kadar etanol yang diperoleh setelah fermentasi menggunakan Saccaromeycescereviceaeadalah 8,8%.