Pesatnya perkembangan penduduk di indonesia, mengakibatkan makin meningkatnya pembangunan yang berorientasi pada perwujudan cita-cita bangsa sebagaimana yang telah digariskan dalam UUD 45 dan GBHN. Bertitik tolak pada konsep tersebut, saat ini sedang giat-giatnya perkembangan di segala bidang fisik maupun non fisik. Seiring dengan itu, pembangunan di bidang perhubungan dalam hal pengadaan sarana dan prasarana transportasi berupa jalan barometer bagi kemajuan pembangunan di bidang lainya. keberhasilan pembangunan yang semakin meningkat, mengakibatkan tuntunan para pemakai jalan juga meningkat, masyarakat pemakai jalan menginginkan jalan yang lebih nyaman sebagaimana yang umumnya terdapat di negara-negara maju, sehingga popularitas Asbuton Lawele sebagai bahan perkerasan jalan semakin menuruM n karena kurang dapat memenuhi tuntunan tersebut. Sementara itu deposit Asbuton Lawele masih cukup banyak, sehingga pemerintah berkeinginan agar pemanfaatan Asbuton Lawele dapat dilakukan semaksimal mungkin guna menunjang Pembangunan Nasional, mengingat Asbuton Lawele sebagai salah satu aset negara mempunyai nilai ekonomis dan deposit yang cukup tinggi
Kinerja campuran juga dapat dilihat dari Karakteristik Marshall test ditentukan oleh proses pemadatannya. Asbuton atau aspal buton merupakan aspal alam yang digunakan sebagai bahan tambah untuk memperbaiki lapis perkerasan jalan. Kadar aspal optimum didapat dari pengujian Marshall. Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui kinerja karakteristik Marshall dan sifat-sifat agregat dari campuran aspal berongga berbasis asbuton butir. Campuran dengan variasi waktu perendaman dengan standar perendaman 30 menit dengan durasi 1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7 hari.Untuk melihat kinerja karakteristik.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai KAO yang digunakan pada campuran Asphalt Conrete-Binder Course (AC-BC) dengan variasi perendaman yang memenuhi spesifikasi karakteristik campuran yaitu 6.4% dan nilai marshal akibat perendaman menghasilakan nilai berat isi, VIM, VMA dan VFB tidak mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan bertambahnya durasi perendaman. Stabilitas mengalami penurunan seiring dengan perubahan perendaman. Penurunan dari 1 ke 3 hari tidak terlalu signifikan namun penurunan dari 3 ke 5 dan ke 7 hari mengalami penurunan yang signifikan.