(Lilik Sakkung Lebang), Menghitung Pemakaian Batubara pada Pembakaran di Kiln Unit III PT. Semen Tonasa, (Pembimbing I:Ir. Barlian Hasan, MT., Pembimbing II: Octovianus SR. Pasanda, S.T.,M.T ).
Pemakaian energi pada industri semen hampir diatas 50% dari biaya produksi. Untuk mengatasi hal ini industri semen berusaha meminimalkan pemakaian energi dengan mengevaluasi setiap alat proses yang digunakan.Salah satunya adalah burner sebagai alat pensupport energi (panas) pada kiln. Pada PT. Semen Tonasa digunakan batubara sebagai bahan bakar pada burner.
Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk menentukan apakah pemakaian batubara untuk memproduksi klinker berlebih atau tidak maka perlu dilakukan perhitungan pemakaian batubara. Perhitungan pemakaian batubara dapat dilakukan dengan perhitungan neraca massa dan neraca panas.
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan energi yang disuplai burner ke kiln pada tanggal 1-10 Agustus 2012 sebesar 975,2465 kkal/kg klinker dengan menggunakan batubara sebanyak 12,5166 ton/jam untuk memproduksi klinker sebanyak 69,4573ton/jam. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan untuk memproduksi klinker sebanyak 69,4573ton/jam memerlukan energi sebesar 741,7633 kkal/kg dengan menggunakan batubara sebesar 9,88827 ton/jam.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pemakaian batubara pada pembakaran di kiln Unit III PT. Semen Tonasa tanggal 1-10 Agustus 2012 adalah sebesar 126,58%. Hal ini di pengaruhi oleh adanya jumlah pemakaian batubara berlebih sebesar 2,6283 ton/jam atau sebesar 26,58% yang mengakibatkan timbulnya heat loss pada kiln sebesar 223,4823 kkal/kg kl atau sebesar 24%.