Pra Rancangan Pabrik Biogas dari Sampah Organik dengan kapasitas 15.000 ton/tahun menggunakan bahan baku dari sampah organik yang berasal dari sampah kota, Kota Makassar. Pabrik ini direncanakan akan dibangun di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Proses pembuatan biogas diperoleh melalui proses fermentasi microorganisme anaerob meliputi tahap hidrolisis, asidifikasi dan metanogenesis dalam reactor. Proses fermentasi berlangsung selama 10 hari pada temperatur 30ᵒC dengan tekanan 1 atm. Kemudian tahap pemurnian biogas yang terjadi di absorber dengan menyerap CO2 pada biogas, lalu proses pelucutan CO2 pada pelarut untuk memisahkan antara CO2 yang telah di serap dangan pelarut.
Pabrik biogas dengan kapasitas 15.000 ton/tahun membutuhkan bahan baku sampah organik 7.093,4825 kg/jam, air 7.093,4825 kg/jam, dan Starter 1.064,0224 kg/jam. Kebutuhan utilitas terdiri dari steam 1,1294 kg/jam, air 19.088,9947 kg/jam dan tenaga listrik 875,9621 kW.
Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan bentuk organisasi tipe garis dan staff dimana jumlah karyawan sebanyak 175 orang. Pabrik beroperasi selama 24 jam tiap hari, dan 330 hari tiap tahun dengan pembagian jam kerja dilakukan berdasarkan sistem shift untuk karyawan operasional.
Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi untuk pendirian pabrik biogas diatas total investasi yang dibutuhkan Rp 425.083.942.589 terdiri dari modal tetap Rp 361.624.092.544 dan modal kerja sebesar Rp 63.459.850.046 dengan keuntungan ROI sebelum dan sesudah pajak sebesar 28,4% dan 22%. Profitabilitas meliputi POT sebesar 3,2 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 47,18 %, dan IRR 18%.