Biji kakao merupakan bagian dari buah kakao yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman. Parameter pengujian ini adalah cemaran logam timbal (Pb) yang terkandung dalam biji kakao. Biji kakao yang digunakan pada penelitian ini berasal dari tiga daerah yang berbeda yaitu Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat.
Biji kakao yang diberi perlakuan pada penelitian ini yaitu berasal dari Kabupaten Mamuju Utara, Desa Malei, Kecamatan Pasangkayu, Sulawesi Barat, dengan kadar logam Pb yaitu 1,0011 ppm. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi dan waktu terbaik dalam penurunan kadar logam Pb pada bubuk kakao.
Penurunan logam Pb pada biji kakao dengan menggunakan metode khelasi dengan campuran asam sitrat (citric acid) yang bersifat foodgrade. Variasi konsetrasi yang digunakan yaitu 5%,10%,20% dan 30%. Dengan masing-masing variasi waktu yaitu 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit.
Dari variasi perlakuan yang diberikan maka di dapatkan konsentrasi dan waktu yang terbaik yaitu pada konsetrasi 30% dan lama waktu pencampuran 60 menit dengan persen penurunan kadar timbal (Pb) sebesar 86,72%. Ini menandakan bahwa semakin tinggi konsetrasi asam sitrat yang digunakan dan semakin lama waktu pencampuran maka kadar logam timbal (Pb) yang terdapat pada biji kakao juga semakin renda