(Asriany Malata), Pembuatan Bioetanol Dari Batang Eceng Gondok. (Pembimbing I: Octovianus SR Pasanda, ST,MT Pembimbing II: Ridhawati ST, MT)

Eceng gondok (Eichorrnia crassipes) selama ini hanya digunakan sebagai tanaman hias bahkan dalam jumlah yang banyak dapat mengganggu kestabilan ekosistem lingkungan sekitarnya dan menjadi tumpukan sampah. Eceng gondok diketahui mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan penghasil etanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimum delignifikasi dengan perlakuan hydrothermal, menentukan jumlah HCl 0,01M optimum pada impregnasi dan menentukan waktu optimum fermentasi dengan menggunakan Saccharomyces serevisiae.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: persiapan bahan baku, preatreatment yang dilakukan dengan perlakuan hydrothermal dan impregnasi, hidrolisis dengan enzim selulase, serta fermentasi dan analisis hasil bioetanol. Perlakuan hydrothermal dan impergnasi dilakukan untuk menghilangkan kandungan lignin yang terdapat pada eceng gondok sedangkan proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Adapun proses fermentasi dilakukan dengan variasi waktu yaitu 24, 48, 72, 96, 120, 144, dan 196 jam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu fermentasi optimum yang diperoleh adalah selama 144 jam dengan kadar etanol sebesar 0,27% dan kadar gula sebelum fermentasi sebesar 3,37%.