Seru, Alfian (2013) Produksi Bioetanol Dari Biji Durian Menggunakan Kultur Murni Aspergillus Niger Dan Saccharomyces Cerevisiae Dengan Cara Fermentasi. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
ALFIAH~1.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Alfian Seru,Pembimbing I : Ir.Swastanti Brotowati, M.Si Pembimbing II : Muhammad Saleh S.T.,M.T. dengan judul Produksi Bioetanol Dari Biji Durian Menggunakan Kultur Murni Aspergillus Niger dan Saccharomyces Cereviciae Dengan Cara Fermentasi.
Dewasa ini, kebutuhan energi dunia semakin meningkat sementara persediaan energi dari bahan bakar fosil semakin terbatas. Oleh karena itu, diperlukan sumber energi alternatif yang mampu mengatasi masalah energi tersebut. Akhir-akhir ini bioetanol menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang banyak mendapat perhatian dari para peneliti. Bioetanol diperoleh melalui proses fermentasi gula yang dapat diperoleh dari pati biji-bijian, termasuk biji durian. Kandungan pati pada biji durian cukup tinggi, yakni sekitar 47,6%. Maka penelitian ini bertujuan memanfaatkan biji durian sebagai bahan baku untuk membuat bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dari biji durian dilakukan melalui dua tahap, yaitu proses hidrolisis pati biji durian menggunakan kultur murni Aspergillus niger dan dilanjutkan dengan tahap proses fermentasi glukosa hasil hidrolisis menggunakan kultur murni Saccharomyces cereviciae. Penelitian dititikberatkan pada pengaruh konsentrasi starter Aspergillus niger 5%,10%,dan 15% dengan waktu hidrolisis terhadap glukosa yang dihasilkan 48 jam, 60 jam dan 72 jam. Selanjutnya glukosa hasil hidrolisis difermentasi menggunakan Saccharomyces cereviciae pada konsentrasi tetap 10% dengan waktu fermentasi 48 dan 52 jam. Hasil fermentasi terakhir didistilasi untuk memperoleh bioetanol. Bioetanol yang dihasilkan setelah didistilasi sebanyak 120 mL dari 200 gram pati biji durian. Bioetanol kemudian dianalisis menggunakan GC untuk menentukan kadar bioetanol. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh perbandingan starter terbaik pada proses hidrolisis pati yakni 10% dengan waktu 48 jam, dimana kadar glukosa yang dihasilkan sebesar 8,8%. Fermentasi glukosa hasil hidrolisis pati biji durian setelah didistilasi menghasilkan etanol dengan kadar 65.57 %.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia |
Depositing User: | Rahmawati S.Sos |
Date Deposited: | 29 Apr 2024 03:31 |
Last Modified: | 29 Apr 2024 03:31 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8883 |